Sumpah Laknat Dalam Islam: Bukan Perkara Yang Boleh Buat Main

Sejak kebelakangan ini, kita sering mendengar istilah sumpah laknat ini. Ada yang berkata bahawa ini adalah orang yang mempermainkan agama, dan ada yang berkata ini adalah cubaan untuk mengganggu siasatan ke atas kes perbicaraan tersebut.

Tetapi apa punca yang menyebabkan sumpah laknat ini diamalkan dari zaman Rasulullah s.a.w lagi?

SEJARAH SUMPAH LAKNAT

Sumpah laknat atau muhabalah sudah dikenal sejak zaman Rasul dan Rasulullah s.a.w sendiri pernah melakukan sumpah ini dengan utusan kaum Nasrani dari delegasi Najran untuk membuktikan suatu kebenaran.

Namun saat itu para utusan Nasrani tersebut tidak berani mengambil sumpah karena mereka takut dan hal ini secara tidak langsung membuktikan kebenaran Rasulullah Muhammad s.a.w.

Menurut Hudzaifah RA salah seorang dari utusan tersebut berkata ;

”Janganlah berbuat demikian kerana Demi Allah, jika benar dia (Muhammad) seorang Nabi lalu kita melaknat dia pasti kita dan generasi sesudah kita tidak akan mencapai kejayaan.”.

Hal tersebut membuktikan bahwa sumpah untuk menjatuhkan laknat atau sumpah laknat boleh dilakukan oleh umat muslim sebagaimana yang dilakukan oleh Rasul SAW. Meskipun demikian tetap saja sumpah haruslah diambil dengan memenuhi syarat-syarat tertentu dan memiliki adab yang harus dipatuhi.

– Riwayat Hudzaifah r.a

Mengenai perkara sumpah dalam islam khususnya sumpah laknat atau muhabalah, seperti yang pernah dilakukan Nabi Muhammad s.a.w, ayat berikut turun kerana meragukan kelahiran Nabi Isa a.s. Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT ayat berikut:

إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ ۖ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُالْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُنْ مِنَ الْمُمْتَرِينَفَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَإِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.

Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dustaSesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs Ali Imran : 59-61)

APA ITU SUMPAH LAKNAT?

Sumpah laknat adalah suatu sumpah yang diambil oleh dua orang atau lebih untuk melaknat orang atau pihak lain yang melakukan perbuatan tertunta dan berdusta.

Sumpah laknat merupakan suatu doa yang dipanjatkan kepada Allah s.w.t. untuk menunjukkan siapa yang berdusta dalam memutuskan suatu perkara.

Doa yang dipanjatkan tersebut adalah untuk meminta kepada Allah s.w.t. menjatuhkan laknat pada pihak yang berdusta atau dengan menimpakan azab kepadanya.

BAGAIMANA SUMPAH LAKNAT INI DILAKUKAN?

Sumpah laknat atau muhabalah dilakukan oleh beberapa pihak jika terdapat suatu keadaan, dimana tidak ditemukan jalan keluar lainnya atau dengan kata lain, sumpah laknat atau muhabalah perlu dilakukan jika memenuhi syarat berikut:

  • Muhabalah boleh dilakukan jika tidak ditemui cara lain atau dengan kata lain muhabalah adalah pilihan terakhir untuk membuktikan suatu kebenaran dan menyelesaikan persengketaan diantara dua atau beberapa pihak.
  • Pihak yang akan melakukan sumpah laknat membawa serta keluarga dan kerabatnya sebagaimana disebutkan dalam dalil sebelumnya. Mereka yang hadir saat sumpah laknat dilakukan akan menjadi saksi apabila suatu hari laknat yang ditimpakan terjadi kepada pihak yang berdusta.
  • Kedua belah pihak baik yang menuduh mahupun tertuduh mengucap sumpah secara berhadapan dan mengucapkan kalimat sumpah laknat dengan menggunakan nama Allah s.w.t, misalnya jika seseorang dituduh melakukan zina.
  • Pihak yang tertuduh mengucapkan “Demi Allah, apa yang dituduhkan padaku tidaklah benar dan jika pihak yang menuduh menjatuhkan tuduhan palsu maka timpakanlah laknat kepadanya.
  • Bagi pihak yang menuduh juga bisa mengucapkan sumpah “Demi Allah tertuduh telah melakukan suatu perbuatan dan ia mengelaknya dengan mengatakan dusta, jatuhkan laknat kepadanya dan keluarganya apabila ia benar-benar berdusta”.
  • Selain memenuhi persyaratan tersebut dalam mengucapkan suatu muhabalah selalulah mengucapkan nama Allah dan tidak diperbolehkan mengucapkan atau bersumpah dengan selain nama Allah.

Rasulullah saw. bersabda: 

Barang siapa di antara kamu sekalian bersumpah lalu mengatakan dalam sumpahnya “demi Laata”, maka hendaknya ia segera mengucapkan `laa ilaaha illallah`. Dan barang siapa mengatakan kepada temannya: Marilah kita bermain judi, maka hendaklah ia bersedekah (sebagai kafaratnya).

(Shahih Muslim No.3107)

Sumpah laknat memang boleh menjadi jalan untuk menyelesaikan pertikaian, namun ada baiknya jika seorang Muslim mengatakan kejujuran daripada ia dan keluarganya harus mendapatkan laknat Allah SWT.

Wallahu Alam

Sumber: DalamIslam.com